Bupati Busyro Naik Bus, Jadi Supporter Perssu

Mata Sumenep.com-Jam 06.30 bus rombongan yang mengangkut sejumlah pimpinan SKPD dan Camat untuk menjadi Supporter Perssu berangkat dari halaman kantor Dishub menuju Stadion Loka Jaya Tuban. Mata Sumenep tidak menyangka jika salah satu penumpang bus ada figur Bupati Abuya Busyro Karim. Sehari sebelum berangkat memang dengar informasi jika bupati bersama SKPD berencana menonton permainan laga penentuan 8 besar Piala Nusantara 2014.
Mata Sumenep terlambat datang sehingga tidak ngerti siapa saja penumpang dalam bus. Sembari ingin mengecek kebenaran figur bupati yang duduk di kursi depan, sambil lalu menyapa sejumlah pimpinan SKPD, berpindah dari tempat duduk satu ke tempat duduk lain. Ternyata benar, bupati lagi sendirian, dan sedang istirahat.
Sehari sebelumnya, agenda bupati dari pagi membuka kegiatan yang digelar sejumlah SKPD, siang hingga sore menemui sejumlah tamu di rumdis dan malam hari, sekitar jam 22.00 bupati bersama ajudan dan sopir meninjau lokasi pelaksanaan Pilkades Gratis gelombang ke dua.
Sebelum keluar melihat kondisi pelaksanaan Pilkades, bupati mendapat sms dari Kepala Bappeda, Gus Idris, bahwa Sumenep menjadi juara I dalam kategori khusus pemberdayaan ekonomi yang digelar JPIPP. Undangan bupati diwakili Gus Idris. Sehingga saat penyerahan piala otonomi ward, posisi bupati diwakili Gus Idris.
Bupati tentu kaget bercampur senang membaca sms. Sebelum sms masuk, tiada bayangan, program yang dilakoni bersama sejumlah SKPD, mendapat penilaian dan penghargaan dari lembaga riset otonomi Jawa Pos.
Bus yang ditumpangi sedikit senyap. Berbeda dengan bus satunya yang mengangkut para PNS dan sebagian eselon III, suasana jadi ramai. Sehingga bisa membunuh kepenatan dalam perjalanan. Kursi bus yang ditumpangi bupati banyak kosong, yang mesti diisi para camat dan pejabat eselon II. Sebagian camat, berbenturan dengan pelaksanaan Pilkades Gratis. Sementara, kepala bagian sekretariat dan sejumlah pimpinan SKPD sebagian ikut bus bareng bupati, sebagian membawa mobil pribadi sambil mengawal supporter.
Sang sopir bus mengaku kaget melihat bupati harus berpayah-payah dalam bus. Saat di JL Jakarta Surabaya, Ibu Nurfitriana Busyro Karim ikut dalam rombongan bus. Berhenti sejenak untuk makan siang di Lamongan. Bupati menyapa rombongan ikut makan bareng untuk menikmati sajian Soto Lamongan. Sebagian ikut bersalaman dan mengajak foto bareng. Tiba waktu shalat dhuhur, bupati menjadi imam di mushalla kecil di dalam restoran. Ikut menjadi makmum, ibu Fitri, Aynizar dan Melly, ajudan ibu Fitri.
Setiba di Tuban, bupati harus berjalan kaki menuju stadion karena bus tidak bisa masuk akses jalan sempit dan pelataran parkir penuh. Di tengah jalan, Kasatpol PP Abd. Madjid mencegat mobil Kadikominfo yang sedang menuju lapangan berisi penumpang officer media Perssu dan Abd. Kadir untuk membawa bupati dan ibu.
Bupati masuk dalam tribun VIP menyaksikan pemain Perssu. Saat jam istirahat permainan, bupati dan ibu turun dari tribun VIP menemui pemain Perssu di lapangan. Bupati berpesan agar selalu menjaga kekompakan antar pemain.
Pluit berbunyi sebagai tanda permainan kedua akan dimulai. Bupati bersama ibu menaiki tribun untuk menyaksikan dari atas. Hingga pluit berakhir, bupati asyik menonton dan baru meninggalkan tribun dan menuju bus yang akan kembali berjalan ke arah Sumenep.
Ketika bus berhenti untuk makan malam, bupati kembali menyapa para rombongan untuk menikmati hidangan yang tersedia. Bupati menyapa satu per satu, meja ke meja. Karuan, sebagian pimpinan SKPD merasa sungkan ketika didekati bupati saat mengunyah makanan. Kebetulan menu masakan yang dipesan bupati dan ibu, belum kunjung dihidangkan. Sehingga, bupati bisa leluasa menyapa rombongan sambil bercanda ria.

Leave a comment